tempat wisata kuliner di pekalongan, tempat romantis di pekalongan, tempat wisata di pekalongan batang, wisata pekalongan linggo asri, pantai pasir kencana pekalongan, tempat wisata di batang, wisata di talun doro pekalongan, kabupaten pekalongan tempat menarik
BloggerPekalongan - Libur itu saatnya jalan-jalan, refreshing, keluar dari rutinitas atau piknik. Mau libur akhir pekan, libur sekolah maupun libur hari kerja biasanya akan dimanfaatkan sebagian orang untuk menikmati ‘dunia luar’. Kebutuhan akan ‘piknik’, sepertinya mulai ditangkap oleh beberapa pihak baik itu dinas pariwisata setempat atau pengelola untuk semakin mengeksplore destinasi wisata lokal. Ditambah dengan semakin maraknya penggunaan medsos akan memudahkan orang untuk mendapatkan informasi tujuan wisata yang menarik.
Yap, Pekalongan memang sangat terkenal dengan batiknya. Namun, beberapa tahun belakangan semakin terkenal dengan wisata alamnya.
Curug bidadari salah satu diantara kesohoran beberapa curug lainnya seperti curug bajing, curug lawe, curung muncar, dll. Bahkan karena keindahannya tersebut, banyak orang yang sengaja datang dari jauh untuk melihatnya secara langsung.
Curug Bidadari Pekalongan
|
Curug Bidadari |
Curug Bidadari terletak di desa Purbo Jolotigo, Kecamatan Talun, Kabupaten Pekalongan. Jika dari jalan pantura Pekalongan, bisa ditempuh kurang lebih satu jam dengan jarak sekitar empat puluh kilometer. Kalau dari arah perempatan Grogolan, lurus kearah selatan Pekalongan melewati Warungasem ke selatan sampai Pandansari (ndansari). Sesuai dengan petunjuk arah, sampai diperempatan pasar Pandansari belok kanan menuju Talun. Kondisi jalanan dari Pekalongan menuju Talun cukup bagus walaupun di sekitar Pandansari ada yang berlubang. Sepanjang perjalanan terdapat papan/plang hijau penunjuk jalan jadi tidak perlu khawatir nyasar. Sedangkan untuk menuju curug bidadari, bisa menggunakan kendaraan pribadi baik mobil atau pun sepeda motor. Bagaimana dengan angkutan umum? Sepertinya pemakaian angkutan umum baru sampai Talun saja dan belum menjangkau lokasi.
|
kondisi jalanan menuju lokasi |
|
Loket Masuk |
Setelah melalui jalanan aspal nan mulus, sampailah pada loket masuk Curug Bidadari. Disini pengunjung dikenakan HTM lima ribu rupiah perorang plus parkir dua ribu rupiah. Kondisi jalan beraspal seketika berubah menjadi jalanan bebatuan. Suguhan panorama alam kembali terasa. Pepohonan pinus, berjajar menyambut pengunjung. Jarak antara loket masuk dan area parkir sekitar tiga ratus meter. Jangan ditanya medan yang dilalui sampai parkiran, yang ada tanjakan serta bebatuan yang tertata disela tanah merah. Jadi buat kalian yang baru pertama melalui kondisi jalanan seperti ini harus hati-hati.
|
Lokasi area parkir |
Nah, tiba di area parkir kita harus berjalan kaki
sepanjang satu kilometer. Trek menurun harus dilalui. Jika merasa lapar,
ada deretan warung-warung yang menyediakan makanan. Sampai disini
turunan curam akan terus menemani sampai titik lokasi. Faktor keamanan
cukup diperhatikan oleh pengelola dengan terpasangnya tali disepanjang
trek. Akhirnya, gemericik air itu mulai terdengar. Aliran air terlihat
di depan mata. Begitu jernih dan hijau terpapar sinar matahari. Dinding
bebatuan kokoh berdiri menyiratkan lukisan illahi yang tak terperi.
Eksotisme Bidadari memberikan angin surgawi.
|
Salah satu trek pejalan kaki (Menurun) |
|
Tali untuk pembatas antara jalan dengan jurang |
|
aliran air sepanjang jalan |
Sejuknya air, memunculkan keinginan untuk berenang atau sekedar
'kecehan'.
Pengunjung bisa menyewa ban besar dengan ongkos sepuluh ribu dan ban
kecil lima ribu rupiah. Curug Bidadari ini memang berbeda dengan curug
pada umumnya yang memiliki ketinggian bermeter-meter. Kelebihan curug
ini adalah untuk berenang. Curug Bidadari disebut juga curug batu
dinding. Disebut demikian karena di sekitar air terjun terdapat cerukan
(semacam kolam). Keunikan lainnya terletak pada bentukan dinding batu
yang menyerupai genthong. Jadi, kalau kalian penasaran harus segera
mengunjungi wana wisata ini.
Ajaklah teman, keluarga maupun orang terdekat untuk menikmati panorama alam curug bidadari. Secara keseluruhan, insyaallah pengunjung akan merasa puas dan memiliki kebanggaan tersendiri. Keseriusan pengelola juga bisa terlihat dari ketersediaan berbagai fasilitas seperti toilet, kamar ganti, serta spot-spot foto seperti dek, jembatan dan gazebo. Hanya tempat sampah yang mungkin agak kurang. Semoga kedepannya pengelolaan curug bidadari lebih baik lagi.
|
toilet dan kamar ganti |
|
salah satu spot foto |
Catatn buat yang ingin berlibur ke Curug Bidadari :
1. Mengingat jalur yang lumayan menantang, ada baiknya pengunjung datang dalam kondisi fisik yang fit (tidak sedang meriang).
2. Membawa baju ganti. Rugi lah kalau sudah jauh-jauh datang ke curug bidadari tanpa berenang atau main air.
3. Membawa bekal, entah itu makanan maupun minuman. Walaupun ada banyak warung yang menjajakan makanan/minuman, namun tak ada salahnya berjaga-jaga karena trek yang agak jauh pastinya akan begitu menguras energi.
4. Gunakan alas kaki yang nyaman dan tidak licin.
Demikian sedikit paparan salah satu
Wisata di Pekalongan yaitu Curug Bidadari. Semog ke depan kita bisa mengulas wisata lain yang tentunya tidak kalah kerennya. Pastinya di Pekalongan.
Penulis :
Yuni (
www.niefem.com)